Bangga Dengan Nama Sendiri

Selasa, 06 Juli 2010 10.53 Diposting oleh Kholid Abrori Ahda
Terbayangkah kalau seorang anak lahir tanpa diberi nama? Ketika dia ditanya siapa namanya dia cuma bisa mangap bingung dan mencoba menjawab sekenanya yang penting terdengar keren. Nama gue Osama atau nama gue Obama. Ide yang muncul karena dia baru saja membaca sejarah Amerika. Atau karena otaknya sudah terkontaminasi limbah warnet dia bakal bilang 'Nama gue? Em, panggil aja gue Ozawa.'

Tapi yang malah banyak terjadi, banyak orang yang gak pede dengan namanya sendiri. Bayangin aja, tetangga gue masih kelas 2 SD namanya Untung. Ketika orang tua lain udah mengimpor nama untuk anaknya, ini malah kayak maen-maen ngasihnya. Ketika dia udah gede dan merasa kalau Untung lebih sesuai untuk pelajaran ekonomi ada cewek cakep yang nanya nama dia. Mungkin segera dia akan mentranslate dan menjawab, ‘nama gue Luck,’ sambil bergaya seperti Lucky Luck sang serif yang siap menembak lawannya. Dan seketika sang cewek seolah tertembak tepat dihatinya, lalu terdengar suara biola dan bunga-bunga beterbangan kayak di sinetron-sinetron. Gubrak

Nama unik lain yang menjangkit disekitaran rumah gue; Senen, Kemis, Cenot, Patah dan masih banyak lagi yang gak bisa gue sebutin semua. Orang tua mereka sepertinya kehabisan ide saat memilihkan nama yang cocok untuk anaknya. Untungnya mereka gak ngubah nama di KTP menjadi; Senen chi Imutzz, Kemis adjahh, Chenout nak b4ex. Bakalan disangka terorris kalo KTP namanya alay gitu.

Yang lebih absurd lagi, beberapa tetangga gue namanya diubah seenak jidat ketika dipanggil tetangga lainnya. Bapak Rio dan Mama Hani misalnya, mereka malah dikenal dengan nama anaknya. Jadi Bapak Rio itu punya anak namanya Rio dan Mama Hani itu punya anak perempuan bernama Hani. Memang aneh, tapi kemungkinan besar anak-anak mereka lebih eksis dibanding orangtuanya. Anak kecil sekarang kan kalo maen jauh-jauh sampe dikenal semua orang. sangking jauhnya malah lupa jalan pulang. Besoknya tembus di koran. ANAK HILANG!!!

Kalau lo bertanya nama gue, gue akan menjawab dengan bangga Kholid Abrori Ahda. Bahkan terkadang gue protes kalo nama gue di singkat jadi Kholid A.A. atau menjadi K.A.A. memangnya nama gue gedung Konfrensi Asia Afrika. Seharusnya kita bangga menyandang nama kita sendiri. Nama yang sudah sejak lahir melekat dalam diri kita bagaikan bahasa ibu yang gak akan kita lupain.

0 Response to "Bangga Dengan Nama Sendiri"

Posting Komentar